Selasa, 13 April 2010

MENERIMA ANAK APA ADANYA

Anak-anak kita mencintai kita karena kita memberikan cinta kita kepada mereka tanpa syarat. Dan memang harus seperti inilah sikap kita. Anak-anak merupakan hadiah dari Allah Subhanahu wa ta’ala. Maka kita harus menerimanya, apapun keadaannya. Seorang manusia kadang dianugerahi anak yang cacat fisiknya atau lemah daya nalarnya, memiliki potensi untuk gemuk atau menjadi kurus. Namun kita tetap harus rela menerima kehadirannya. Kerap kali terjadi seorang bapak atau ibu gelisah karena perkara yang sebetulnya tidak harus membuat mereka gelisah. Misalnya ketika mereka melihat anaknya lambat berjalan atauu telat berbicara, atau mereka mendapati anaknya suka minder. Setelah hari demi hari berlalu, ia sadar bahwa kegelisahannya bukan pada tempatnya, dan kesuksesan yang berhasil diraih anaknya ternyata jauh lebih besar dari apa yang pernah di khawatirkannya.
Saya menyeru kepada bapak dan ibu agar memiliki wawasan pendidikan sekadarnya yang menjadikan mereka mampu mengenal karakteristik anak di setiap jenjang perkembangan usianya, sehingga mereka tidak terjebak ke dalam kekhawatiran dan pikiran yang macam-macam. Pengetahuan semacam ini saja sudah cukup bagi mereka agar mereka bersikap benar dan tidak berlebihan dalam melihat kondisi anak. Karena itu, jika ada satu saja di rumah buku rujukan yang baik tentang pendidikan anak, maka hal itu sudah cukup.
Pesa saya agar anda menerima anak apa adanya, bukan hanya karena factor akhlak atau perasaan semata, tetapi hal ini memang sangat penting. Karena anak yang diterima oleh orang tuanya dengan apa adanya, termasuk kekurangannya, akan tumbuh dengan percaya diri dan akan senang dalam hidupnya, sekalipun dia merasa punya kekurangan. Dan kekurangan itu justru mendorong dirinya untuk mempunyai semangat yang tinggi, sehingga ia mampu memetik manfaat dari segala potensi yang dimilikinya dan dapat menggunakan waktu yang dimilikinya semaksimal mungkin. Anak ini juga akan mempunyai kemampuan besar untuk menghadapi berbagai tantangan yang menghadangnya.
Penerimaan kita terhadap anak yang cacat itu akan menjadi bekal bagi dirinya sehingga hal itu menjadi penopang yang berarti dalam kehidupannya di masyarakat. Penopang tersebut akan memberinya suntikan keyakinan dan rasa percaya diri yang jauh lebih besar dari apa yang kita bayangkan. Sebaliknya anak yang cacat dan kekurangan-kekurangannya sering disebut-sebut atau dipermainkan oleh keluarganya, maka hal itu akan sangat mempengaruhi dan mengganggu pertumbuhan akal dan fisiknya.
Maka mari kita lupakan kekurangan yang ada pada anak kita, seraya memusatkan perhatian kita untuk dan mengembangkan sisi-sisi kekuatan dan kelebihan yang dimilinya. Sehingga Allah Sang Pencipta mengganti kekurangan itu dengan berbagai kebaikan dan hasilnya.
About The Author
Bie, that's my name. Im just an ordinary blogger.Ea eam labores imperdiet, apeirian democritum ei nam, doming neglegentur ad vis. Ne malorum ceteros feugait quo, ius ea liber offendit placerat, est habemus aliquyam legendos id. Eam no corpora maluisset definitiones.
Share This
Subscribe Here

0 komentar:

Posting Komentar

 

Categories

Followers

Loving Bali Island Copyright © 2009 DarkfolioZ is Designed by Bie Blogger Template for Ipietoon
In Collaboration With fifa